Terungka, Ternyata ini Penyebab Naiknnya Harga Telur Ayam Ras 

Foto : Ilustrasi Internet

Loading...

MEDIALOKAL.CO – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kemtan) I Ketut Diarmita mengungkapkan penyebab kenaikan harga jual telur ayam ras di pasaran.

Dikatakan, salah satu faktornya adalah ada program Kementerian Sosial tentang Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) dalam bentuk satu kilogram telur per keluarga miskin.

Tidak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan bantuan berupa telur bagi warga DKI dengan menggunakan KJP.

“Karena dua program itu, pasokan telur dari sentra produksi telur seperti dari peternak Blitar ke Jabodetabek yang semula satu rit, saat ini bisa 3-4 rit, ini baru dari satu peternak,” ujar I Ketut.

Loading...

I Ketut menambahkan, ada faktor lainnya lagi, yakni harga daging yang membaik saat lebaran.

Baiknya harga ini membuat banyak peternak melakukan afkir dini terhadap ayam petelur, yang nantinya daging tersebut akan dijual.

Kemudian, munculnya penyakit koksi juga berpengaruh signifikan pada penurunan produksi. Permintaan ayam dan telur ras juga meningkat karena adanya acara pesta dan liburan panjang.

Sementara itu, terkait dengan stok, pihaknya memastikan mencukupi kebutuhan.

Disebutkan, produksi telur Januari – Mei 2018 mencapai 733.421 ton, sementara kebutuhan telur Januari – Mei 2018 sebanyak 722.508 ton.

Adapun produksi telur Juni 2018 sebanyak 153.450 ton dan kebutuhan telur pada Juni sebanyak 151.166 ton. Sehingga, terdapat surplus telur pada Juni sebanyak 2.284 ton.

Sebagai langkah lanjutan, pemerintah akan segera melakukan penghitungan ulang prognosa kebutuhan telur dan ayam ras dan mengkaji kembali harga acuan telur dan ayam ras tingkat produsen dan konsumen, dengan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan. (pojoksatu.id)

 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]